Pages

Kamis, 05 Desember 2013

Macam-Macam Topologi Jaringan


Macam-Macam Topologi Jaringan

Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan: bus, star, dan ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang menjadi topologi tree dan mesh yang merupakan kombinasi dari star, mesh, dan bus. Dengan populernya teknologi nirkabel dewasa ini maka lahir pula satu topologi baru yaitu topologi wireless. Berikut topologi-topologi yang dimaksud:
  1. Topologi Bus
  2. Topologi Ring (Cincin)
  3. Topologi Star (Bintang)
  4. Topologi Tree (Pohon)
  5. Topologi Mesh (Tak beraturan)
  6. Topologi Wireless (Nirkabel)
Topologi Bus
Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
  • Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).
GAMBAR: Prinsip Topologi Bus
GAMBAR: Prinsip Topologi Bus
  • Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal.
  • Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi.
  • Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi.
  • Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
  • Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data.
GAMBAR: Koneksi kabel-transceiver pada topologi Bus
GAMBAR: Koneksi kabel-transceiver pada topologi Bus
  • Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.
  • Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3, yaitu sbb:
TABEL: Karakteritik Kabel Coaxial

10Base5
10Base2
Rate Data
10 Mbps
10 Mbps
Panjang / segmen
500 m
185 m
Rentang Max
2500 m
1000 m
Tap / segmen
100
30
Jarak per Tap
2.5 m
0.5 m
Diameter kabel
1 cm
0.5 cm
  • Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan segmen-segmen kabel.
GAMBAR: Perluasan topologi Bus menggunakan Repeater
GAMBAR: Perluasan topologi Bus menggunakan Repeater
Kelebihan topologi Bus adalah:
  • Instalasi relatif lebih murah
  • Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
  • Biaya relatif lebih murah
Kelemahan topologi Bus adalah:
  • Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
  • Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
  • Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.
Topologi Ring (Cincin)
Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.
  • Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”.
Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data.
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Ring
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Ring
  • Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya.
  • Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara membandingkan alamat yang ada pada paket data dengan alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama maka data kiriman disalin.
  • Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil kembali oleh terminal pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya (mungkin akibat salah alamat). Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan berputar-putar dalama saluran. Pada jaringan bus hal ini tidak akan terjadi karena kiriman akan diserap oleh “terminator”.
  • Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin adalah “repeater”, dan mampu melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin.
  • Sistem yang mengatur bagaimana komunikasi data berlangsung pada jaringan cincin sering disebut token-ring.
  • Kemungkinan permasalahan yang bisa timbul dalam jaringan cincin adalah:
    • Kegagalan satu terminal / repeater akan memutuskan komunikasi ke semua terminal.
    • Pemasangan terminal baru menyebabkan gangguan terhadap jaringan, terminal baru harus mengenal dan dihubungkan dengan kedua terminal tetangganya.
Topologi Star (Bintang)
Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.
  • Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini.
  • Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa  “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Star
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Star
  • Terdapat dua alternatif untuk operasi simpul pusat.
    • Simpul pusat beroperasi secara “broadcast” yang menyalurkan data ke seluruh arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik kelihatan sebagai bintang namun secara logik sebenarnya beroperasi seperti bus. Alternatif ini menggunakan HUB.
    • Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman diterima oleh simpul kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat point-to-point), akternatif ini menggunakan MAU sebagai pengendali.
  • Bila menggunakan HUB maka secara fisik sebenarnya jaringan berbentuk topologi Bintang namun secara logis bertopologi Bus. Bila menggunakan MAU maka baik fisik maupun logis bertopologi Bintang.
  • Kelebihan topologi bintang :
    • Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
    • Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
  • Kelemahan topologi bintang:
    • Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
    • Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.
Topologi Tree (Pohon)
  • Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Tree
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Tree
  • Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
  • Ada dua kesulitan pada topologi ini:
    • Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
    • Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
Topologi Mesh (Tak beraturan)
  • Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan.
  • Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Mesh
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Mesh
Topologi Wireless (Nirkabel)
  • Jaringan nirkabel menjadi trend sebagai alternatif dari jaringan kabel, terutama untuk pengembangan LAN tradisional karena bisa mengurangi biaya pemasangan kabel dan mengurangi tugas-tugas relokasi kabel apabila terjadi perubahan dalam arsitektur bangunan dsb. Topologi ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya WLAN, WaveLAN, HotSpot, dsb.
  • Model dasar dari LAN nirkabel adalah sbb:
GAMBAR: Prinsip LAN Nirkabel
GAMBAR: Prinsip LAN Nirkabel
  • Blok terkecil dari LAN Nirkabel disebut Basic Service Set (BSS), yang terdiri atas sejumlah station / terminal yang menjalankan protokol yang sama dan berlomba dalam hal akses menuju media bersama yang sama.
  • Suatu BSS bisa terhubung langsung atau terpisah dari suatu sistem distribusi backbone melalui titik akses (Access Point).
  • Protokol MAC bisa terdistribusikan secara penuh atau terkontrol melalui suatu fungsi kordinasi sentral yang berada dalam titik akses.
  • Suatu Extended Service Set (ESS) terdiri dari dua atau lebih BSS yang dihubungkan melalui suatu sistem distribusi.
  • Interaksi antara LAN nirkabel dengan jenis LAN lainnya digambarkan sebagai berikut:
GAMBAR: Koneksi Jaringan Nirkabel
GAMBAR: Koneksi Jaringan Nirkabel
  • Pada suatu jaringan LAN bisa terdapat LAN berkabel backbone, seperti “Ethernet” yang mendukung server, workstation, dan satu atau lebih bridge / router untuk dihubungkan dengan jaringan lain. Selain itu terdapat modul kontrol (CM) yang bertindak sebagai interface untuk jaringan LAN nirkabel. CM meliputi baik fungsi bridge ataupun fungsi router untuk menghubungkan LAN nirkabel dengan jaringan induk.  Selain itu terdapat Hub dan juga modul pemakai (UM) yang mengontrol sejumlah stasiun LAN berkabel.
  • Penggunaan teknologi LAN nirkabel lainnya adalah untuk menghubungkan LAN pada bangunan yang berdekatan.
  • Syarat-syarat LAN nirkabel :
    • Laju penyelesaian: protokol medium access control harus bisa digunakan se-efisien mungkin oleh media nirkabel untuk memaksimalkan kapasitas.
    • Jumlah simpul: LAN nirkabel perlu mendukung ratusan simpul pada sel-sel multipel.
    • Koneksi ke LAN backbone: modul kontrol (CM) harus mampu menghubungkan suatu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya atau suatu jaringan ad-hoc nirkabel.
    • Daerah layanan: daerah jangkauan untuk LAN nirkabel biasanya memiliki diameter 100 hingga 300 meter.
    • Kekokohan dan keamanan transmisi: sistem LAN nirkabel harus handal dan mampu menyediakan sistem pengamanan terutama penyadapan.
  • Teknologi LAN nirkabel:
    • LAN infrared (IR) : terbatas dalam sebuah ruangan karena IR tidak mampu menembus dinding yang tidak tembus cahaya.
    • LAN gelombang radio : terbatas dalam sebuah kompleks gedung, seperti bluetooth, WiFi, dan HomeRF.
    • LAN spektrum penyebaran: beroperasi pada band-band ISM (industrial, scientific, medical) yang tidak memerlukan lisensi.
    • Gelombang mikro narrowband : beroperasi pada frekuensi gelombang mikro yang tidak termasuk dalam spektrum penyebaran.
Topologi Peer-to-peer Network
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.
Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.


Senin, 18 November 2013

sharing printer



  Saya akan menjelaskan pembuatan jaringan komputer dari awal sampai akhirnya dapat digunakan.
>> Dalam Membuat Jaringan Untuk Sharing Printer, kita harus siapkan alat dan bahan, yaitu:
1.     Komputer / PC
2.     Printer
3.     Switch
4.     Kabel UTP.
5.     Konektor RJ-45
6.     Crimping Tools.
7.     LAN Tester.
>> Membuat sambungan dengan kabel UTP untuk penghubungan antar PC dan perangkat lainya.
1.     Persiapkan kabel UTP dengan panjang jangan lebih dari 100m, karena jika lebih daya yang dialirkan tidak akan optimal. Jika memang jarak antar perangkat terlalu jauh, maka memerlukan switch untuk menyambungkan kabel UTP setiap panjangnya mencapai 100m.
2.     Kupas 2 ujung kabel UTP bagian luar, usahakan bagian yang dikupas panjangnya jangan melebihi panjang konektor RJ-45. Dan jangan mengupas kabel bagian dalam, terdapat 8 kabel di dalamnya dengan fungsi yang berbeda. Ratakan panjang kedelapan kabel tersebut dengan cara memotongnya. Dalam memotong kabel kita bisa gunakan Crimping Tools.
3.     Delapan kabel ini memiliki warna yang berbeda. Urutkan kabel-kabel ini dimulai dari kiri dengan serapih mungkin.
Ada dua jenis pengurutan kabel, yaitu:
a. Tipe T568-A : jingga+putih, jingga, hijau+putih, biru, biru+putih, hijau, coklat+putih, coklat.
b. Tipe T568-B : hijau+putih, hijau, jingga+putih, biru, biru+putih, jingga, coklat+putih, coklat.

Dan ada dua jenis jalur penyambungan (tipe pengurutan kabel pada ujung 1 dan ujung lainya), yaitu:
a. Straight Trought : T568-A ke T568-A.
b. Cross Over : T568-A ke T568-B.
·         Setelah selesai menentukan urutan kabel dan jalur penyambungan, masukan kabel UTP pada konektor RJ-45. Posisi konektor RJ-45, bagian centelan yang menjadi penguat antara konektor dan port berada di bawah. Untuk mengencangkan konektor dan kabel, kunci menggunakan Crimping Tools.

Kabel UTP
Konektor RJ-45
Crimping Tools
Kabel UTP
Konektor RJ-45
Crimping Tools
·         Buatlah kabel UTP dengan jenis jalur penyambungan Straight Trough dan Cross Over sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Uji koneksi kabel UTP denga LAN Tester.
LAN Tester
>> Menghubungkan antar komputer dan perangkat lainya.
Karena tugas dari sekolah, saya akan mencontohkan penghubungan jaringan dengan menggunakan Topologi Star, sumber daya yang akan dibagikan adalah printer, menggunakan dua buah switch (24 port/switch), satu server dan 28 client. Jadi saya membutuhkan 29 kabel UTP jenis Straiht Trough dan 1 kabel UTP jenis Cross Over. Untuk sobat sesuaikan dengan jumlah dan jenis yang dibutuhkan.
·         Sambungkan Printer pada komputer yang akan dijadikan server dengan konektor bawaan printer. Pastikan driver printer telah terinstal dan printer siap dipakai.
Printer
·         Sambungkan PC Server  dengan switch pertama menggunakan kabel UTP jenis Straight Trough.
Switch
·         Sambungkan switch pertama dengan switch kedua dengan kabel UTP jenis Cross Over. Jika sobat hanya menggunakan 1 switch bisa langsung disambungkan pada PC client.
·         Sambungkan kedua switch ini dengan 28 PC host/client dengan 28 kabel UTP jenis Straight Trough.
·         Setelah semua terhubung, atur IP Address stiap PC dengan ip address kelas yang sama. Contohnya kita gunakan IP address kelas C. Salah satu caranya (pada windows 7): masuk Control Panel >> Network and Internet >> Network and Sharing Center >> Network Connection (Change Adapter Setting) >> klik kanan - Properties pada Local Area Connection >> Internet Protocol Version 4 (karena yang akan saya gunakan IP V4).
·         Untuk mengatur IP Address-nya bisa seperti ini:
Perangkat Komputer
IP Address
Perangkat Komputer
IP Adress
Server
192.168.100.1
Client 15
192.168.100.16
Client 1
192.168.100.2
Client 16
192.168.100.17
Client 2
192.168.100.3
Client 17
192.168.100.18
Client 3
192.168.100.4
Client 18
192.168.100.19
Client 4
192.168.100.5
Client 19
192.168.100.20
Client 5
192.168.100.6
Client 20
192.168.100.21
Client 6
192.168.100.7
Client 21
192.168.100.22
Client 7
192.168.100.8
Client 22
192.168.100.23
Client 8
192.168.100.9
Clinet 23
192.168.100.24
Client 9
192.168.100.10
Client 24
192.168.100.25
Client 10
192.168.100.11
Client 25
192.168.100.26
Client 11
192.168.100.12
Client 26
192.168.100.27
Client 12
192.168.100.13
Client 27
192.168.100.28
Client 13
192.168.100.14
Client 28
192.168.100.29
Client 14
192.168.100.15
Client 29
192.168.100.30
Topologi Star
·         Cek koneksi di PC Client pada PC Server, caranya dengan melakukan PING dari PC client pada PC Server. Buka Command Prompt dengan Administrator, langsung saja ketikan perintah "ping<spasi>IP Address Server". Contohnya pada jaringan yang sedang kita bahas ini "ping 192.168.100.1", lalu tekan Enter. Jika muncul keterangan "reply from <IP Address Server>" (dalam jaringan yang sedang dibahas "reply from 192.168.100.1 ), maka PC client telah terkoneksi pada PC yang menjadi server.
>> Setelah semua perangkat telah terhubung membentuk sebuah topologi, kita mulai untuk sharing sumber daya. Sumber daya apa yang akan sobat bagikan? Disini saya akan mencontohkan cara Sharing sumber daya printer pada jaringan LAN beserta caranya pada Windows XP.

Pertama, setting sharing printer pada PC server.
·         Pastikan printer beserta driver telah terinstal dan berjalan dengan baik.
·         Buka Control Panel >> Printer and Faxes >> klik kanan pada Printer >> Pilih Sharing.
·         Akan muncul Tab Sharing Properties. Pastikan memilih Checkbox Share This Printer. Beri nama sesuai dengan yang diinginkan, dan klik OK.
Kedua, setting sharing printer pada PC client.
·         Buka Control Panel>> Printer and Faxes>> Pada Tab sebelah kiri, pilih Add a Printer.
·         Terbuka Add Printer Wizard>> klik Next.
·         Pilih tipe printer dan pastikan telah memilih Network Printer. >> klik Next.
·         Browse printer pada jaringan, pastikan tidak salah alamat>> klik Next.
·         Komputer akan mengkonfirmasi "Apakah printer jaringan ini akan dijadikan printer utama?" klik Yes jika perlu >> klik Next.
·         Akhiri Wizard dengan klik Finish.
Membuat Jaringan LAN Untuk Sharing Printer telah selesai. Kini 29 PC client dapat menggunakan sumber daya printer dari PC Server.